Kamis, 20 November 2014

CLODI VS POSPAK

Nih yaa ibu-ibu jaman sekarang berasa terbagi-bagi menjadi dua kubu, kubu lahiran normal vs cesar, asi vs sufor, fulltime mom vs working mom, mpasi homemade vs instant, dan seterusnya dan seterusnyaaa.. yang sangat menyeramkan kalau kebangetan fanatik jadi saling nyerang di forum maupun sekedar grup di fb hisss.. dan begitu juga soal dunia per-popok-an.

Waktu sebelum hamil, udah sering liat-liat clodi import di salah satu online shop yang mana motif dan warnanya menggemaskan. Sampe tercetus, lucu kali ya kalau nanti punya anak pake clodi. Meski yaa remfong nyucinya dan harganya yang engga murah. Ada yang murah, tapi tentu tidak sebanding dengan kualitasnya juga (bahan, jahitan dan ketahanan daya serap). Oya, meski mahal ada-loh hitungan realnya perbandingan pengeluaran kalau pake clodi berapa.

Simak yang berikut ini...... (sumber http://butikclodi.com/2010/05/28/pilih-clodi-atau-pampers/)

Pospak

Untuk Newborn  bisa menghabiskan 12 pospak per hari.
1 bulan menghabiskan 12×30 = 360 buah pospak
4 bulan menghabiskan 360×3= 1.440 buah pospak
Saat usianya 4 bulan bisa ganti pospak setiap 3 jam sekali. Itu berati membutuhkan 8 pospak dalam sehari. Asumsi lulus potty-training 2 tahun. Berarti selama dua tahun menghabiskan 8 x 30 x 20 = 4.800 pospak
Jadi total pospak yang dihabiskan dalam 2 tahun = 1.440 + 4.800 = 6.240
Kita asumsikan harga pospak yang murmer sekitar Rp 1.500 sehingga anggaran dalam 2 tahun untuk popok sebesar 9.360.000. Wow angka yang fantastis. Misal kita asumsikan si kecil tidak pakai pospak tiap hari (50%) maka anggaran popok sebesar 4.680.000. Data ini saya dapat dari milis Asi For Baby (Harga belum termasuk baby-wipes, serta krim ruam-popok)
Kelebihan pemakaian pospak ini kita tidak perlu mencuci karena langsung dibuang, jadi cenderung praktis.
Kekurangan:
  1. Tidak ramah lingkungan
  2. Boros
  3. Memperlambat proses potty-training. Karena bayi kurang bisa merasakan sensasi basah sebab di bagian pantat pospak tetap kering meski dipipisin berkali-kali.
Cloth Diapers

Rata-rata bayi umur 3-4 bulan membutuhkan 3 popok kain. Bentuknya bisa popok jadul yang bertali, atau prefold. Misal Menggunakan popok lokal dengan harga Rp 30.000 per lusin maka akan menghabiskan dana
30.000 x 3 = Rp 90.000
Penggunaan popok ini bisa dipadukan dengan diaper cover yang waterproof. Harga diaper cover berkisar Rp 10.000.  Anggaplah kita membutuhkan 1 lusin diaper cover. Maka akan menghabiskan dana
Rp 10.000×12 = Rp 120.000
Ketika berat badan bayi 3.5 kg bisa menggunakan pocket diapers atau al in one  diapers. Untuk menghemat bisa menggunakan clodi impor dan lokal. Rata-rata ibu membutuhkan 10 clodi. Misal 8 clodi merek lokal seharga Rp 55.000, maka anggaran yang dibutuhkan
Rp 55.000 x 8 = Rp 440.000
Untuk malam hari bisa menggunakan clodi import yang daya serapnya lebih tinggi. Misal harganya Rp 250.000, maka
Rp 250.000 x 2 = Rp 500.000
Total untuk pembelian clodi ini adalah Rp 1.030.000
Nah tentu saja, clodi ini harus dicuci. Biaya pencucian menggunakan mesin cuci tentu lebih mahal dari pada mencuci dengan tangan.  Kita asumsikan daya mesin cuci adalah 300 watt dan waktu pencucian 1 hari adalah 1 jam, maka kwh nya adalah 0.3 kwh. PLN memprediksi harga listrik di akhir 2009 adalah Rp. 1011/kwh (www.wartaekonomi.co.id/), jadi biaya mencuci dengan mesin adalah Rp. 303/hari (9090/bulan). Asumsi penggunaan air adalah 20 liter sekali cuci (0.02 m3). Per awal 2009, tariff air Palyja adalah Rp. 1050/m3, sehingga untuk sebagian wilayah Jakarta, biaya air adalah Rp. 21/hari atau Rp. 630/bulan. Sebagai informasi tambahan, tariff air ini adalah contoh tariff daerah yang sudah terkena privatisasi. Untuk daerah yang suplai airnya masih dikelola daerah, bisa jadi tarifnya lebih rendah. Anggap si kecil menggunakan clodi sampai 2 tahun jadi:
maka pengeluaran untuk listrik dan air adalah = (9090+630)x24 bulan= Rp. 234.000
pengeluaran untuk detergen = 200.000
Total = Rp  434.000
total keseluruhan clodi dan mesin cuci = 1.030.000 + 434.000 = Rp 1.464.000


Lumayaan banget pemirsah.. *nelen ludah*

Tapi tapi.. dengan segala macam kebaikan clodi, ada juga minusnya yang lagi jadi pro-kontra yaitu ada dugaan bisa mengakibatkan ISK atau Infeksi Saluran Kencing. Mungkin karena daya serapnya itu juga kali yah, kalau kelamaan penuh dan nggak diganti. CMIIW.

Terus gimana kenyataannya? Hehehe.. *ketawa dulu* Jani sampe sekarang masih full pospak *nyengir* awal-awal waktu masih NB sih aku pakein popok kain aja tapi udah beranjak masuk umur 40 hari lebih, ku tak sanggup dengan pipisnya yang berember-ember *lebay, akhirnya pospak deh.

Sebenernya ya itu lah, alasan simpel, nggak ribet, nggak bikin cucian numpuk *hehe bukannya males ya, tapi tapi karena sekarang juga Jani tinggal sama nenek, dijagain sama neneknya, pastinya repot kalau pake clodi, belum lagi soal cuci mencuci..makluuum nggak ada IRT, ini aja masih nyusahin aki & neneknya yang ikut bantu nyuci juga *maap pah-mah-salim*

Sepanjang perjalanan mencari pospak yang nyaman buat Jani dan kantong, sudah beberapa merk dicobain : Mamy Poko, Pampers, Merries, Goon, Sweety...... diantara semua yang nggak ada laporan merah, ruam atau lecet-lecet dari nenek, hanya Mamy Poko. Jadi akyu nggak review satu-satu yak, ini dipilih berdasarkan pengalaman cocok atau nggaknya di Jani. Mamy Poko semua varian juga udah dicobain (maksudnya yang tape, yang extra dry, yg ekonomis, yg pants) dan nggak ada masalah. Karena Jani sekarang sudah menendang-nendang, aku pakein Mamy Poko Pants yg ekonomis kalau sehari-hari, dan yang extra soft buat pergi-pergi dengan ukuran *jeng jeng* XL.. hahaa..

www.bilna.com

www.bilna.com

Tetep sama aja sebenernya mau pospak atau clodi punya plus minus masing-masing, intinya sih harus cek kalau udah penuh harus cepet diganti. Kalau ruam juga harus cepet diobatin. Jani selalu dioles-oles pure baby rash cream atau sudocream dulu sebelum pake pospak. Alhamdulillah nggak pernah horor yang sampe lecet parah sampai berdarah atau bikin dia rewel.



See ya'
MiyR&Rinjani&Lil'R




Tidak ada komentar:

Posting Komentar