Nih yaa ibu-ibu jaman sekarang
berasa terbagi-bagi menjadi dua kubu, kubu lahiran normal vs cesar, asi vs
sufor, fulltime mom vs working mom, mpasi homemade vs instant, dan seterusnya
dan seterusnyaaa.. yang sangat menyeramkan kalau kebangetan fanatik jadi saling
nyerang di forum maupun sekedar grup di fb hisss.. dan begitu juga soal dunia
per-popok-an.
Waktu sebelum hamil, udah sering
liat-liat clodi import di salah satu online shop yang mana motif dan warnanya
menggemaskan. Sampe tercetus, lucu kali ya kalau nanti punya anak pake clodi. Meski
yaa remfong nyucinya dan harganya yang engga murah. Ada yang murah, tapi tentu tidak
sebanding dengan kualitasnya juga (bahan, jahitan dan ketahanan daya serap).
Oya, meski mahal ada-loh hitungan realnya perbandingan pengeluaran kalau pake
clodi berapa.
Simak yang berikut ini...... (sumber
http://butikclodi.com/2010/05/28/pilih-clodi-atau-pampers/)
Pospak
Untuk Newborn bisa menghabiskan 12 pospak per hari.
1 bulan menghabiskan 12×30 = 360 buah pospak
4 bulan menghabiskan 360×3= 1.440 buah pospak
Saat usianya 4 bulan bisa ganti pospak setiap 3 jam sekali. Itu berati
membutuhkan 8 pospak dalam sehari. Asumsi lulus potty-training 2 tahun. Berarti
selama dua tahun menghabiskan 8 x 30 x 20 = 4.800 pospak
Jadi total pospak yang dihabiskan dalam 2 tahun = 1.440 + 4.800 = 6.240
Kita asumsikan harga pospak yang murmer sekitar Rp 1.500 sehingga
anggaran dalam 2 tahun untuk popok sebesar 9.360.000. Wow angka yang fantastis.
Misal kita asumsikan si kecil tidak pakai pospak tiap hari (50%) maka anggaran
popok sebesar 4.680.000. Data ini saya dapat dari milis Asi For Baby (Harga belum termasuk baby-wipes, serta krim
ruam-popok)
Kelebihan pemakaian pospak ini kita tidak perlu mencuci karena langsung
dibuang, jadi cenderung praktis.
Kekurangan:
- Tidak ramah
lingkungan
- Boros
- Memperlambat
proses potty-training. Karena bayi kurang bisa merasakan sensasi basah
sebab di bagian pantat pospak tetap kering meski dipipisin berkali-kali.
Cloth Diapers
Rata-rata bayi umur 3-4 bulan membutuhkan 3 popok kain. Bentuknya bisa
popok jadul yang bertali, atau prefold. Misal Menggunakan popok lokal dengan
harga Rp 30.000 per lusin maka akan menghabiskan dana
30.000 x 3 = Rp 90.000
Penggunaan popok ini bisa dipadukan dengan diaper cover yang
waterproof. Harga diaper cover berkisar Rp 10.000. Anggaplah kita
membutuhkan 1 lusin diaper cover. Maka akan menghabiskan dana
Rp 10.000×12 = Rp 120.000
Ketika berat badan bayi 3.5 kg bisa menggunakan pocket diapers atau al in
one diapers. Untuk menghemat bisa menggunakan clodi impor dan lokal.
Rata-rata ibu membutuhkan 10 clodi. Misal 8 clodi merek lokal seharga Rp
55.000, maka anggaran yang dibutuhkan
Rp 55.000 x 8 = Rp 440.000
Untuk malam hari bisa menggunakan clodi import yang daya serapnya lebih
tinggi. Misal harganya Rp 250.000, maka
Rp 250.000 x 2 = Rp 500.000
Total untuk pembelian clodi ini adalah Rp 1.030.000
Nah tentu saja, clodi ini harus dicuci. Biaya pencucian menggunakan
mesin cuci tentu lebih mahal dari pada mencuci dengan tangan. Kita
asumsikan daya mesin cuci adalah 300 watt dan waktu pencucian 1 hari adalah 1
jam, maka kwh nya adalah 0.3 kwh. PLN memprediksi harga listrik di akhir 2009
adalah Rp. 1011/kwh (www.wartaekonomi.co.id/), jadi biaya mencuci dengan mesin
adalah Rp. 303/hari (9090/bulan). Asumsi penggunaan air adalah 20 liter sekali
cuci (0.02 m3). Per awal 2009, tariff air Palyja adalah Rp. 1050/m3, sehingga
untuk sebagian wilayah Jakarta, biaya air adalah Rp. 21/hari atau Rp.
630/bulan. Sebagai informasi tambahan, tariff air ini adalah contoh tariff
daerah yang sudah terkena privatisasi. Untuk daerah yang suplai airnya masih
dikelola daerah, bisa jadi tarifnya lebih rendah. Anggap si kecil menggunakan
clodi sampai 2 tahun jadi:
maka pengeluaran untuk listrik dan air adalah = (9090+630)x24 bulan= Rp. 234.000
pengeluaran untuk detergen = 200.000
Total = Rp 434.000
maka pengeluaran untuk listrik dan air adalah = (9090+630)x24 bulan= Rp. 234.000
pengeluaran untuk detergen = 200.000
Total = Rp 434.000
total keseluruhan clodi dan mesin cuci = 1.030.000 + 434.000 =
Rp 1.464.000
Lumayaan banget pemirsah.. *nelen
ludah*
Tapi tapi.. dengan segala macam
kebaikan clodi, ada juga minusnya yang lagi jadi pro-kontra yaitu ada dugaan
bisa mengakibatkan ISK atau Infeksi Saluran Kencing. Mungkin karena daya
serapnya itu juga kali yah, kalau kelamaan penuh dan nggak diganti. CMIIW.
Terus gimana kenyataannya? Hehehe..
*ketawa dulu* Jani sampe sekarang masih full pospak *nyengir* awal-awal waktu
masih NB sih aku pakein popok kain aja tapi udah beranjak masuk umur 40 hari
lebih, ku tak sanggup dengan pipisnya yang berember-ember *lebay, akhirnya
pospak deh.
Sebenernya ya itu lah, alasan
simpel, nggak ribet, nggak bikin cucian numpuk *hehe bukannya males ya, tapi
tapi karena sekarang juga Jani tinggal sama nenek, dijagain sama neneknya, pastinya
repot kalau pake clodi, belum lagi soal cuci mencuci..makluuum nggak ada IRT,
ini aja masih nyusahin aki & neneknya yang ikut bantu nyuci juga *maap
pah-mah-salim*
Sepanjang perjalanan mencari
pospak yang nyaman buat Jani dan kantong, sudah beberapa merk dicobain : Mamy
Poko, Pampers, Merries, Goon, Sweety...... diantara semua yang nggak ada
laporan merah, ruam atau lecet-lecet dari nenek, hanya Mamy Poko. Jadi akyu nggak
review satu-satu yak, ini dipilih berdasarkan pengalaman cocok atau nggaknya di
Jani. Mamy Poko semua varian juga udah dicobain (maksudnya yang tape, yang extra
dry, yg ekonomis, yg pants) dan nggak ada masalah. Karena Jani sekarang sudah
menendang-nendang, aku pakein Mamy Poko Pants yg ekonomis kalau sehari-hari,
dan yang extra soft buat pergi-pergi dengan ukuran *jeng jeng* XL.. hahaa..
www.bilna.com |
www.bilna.com |
Tetep sama aja sebenernya mau
pospak atau clodi punya plus minus masing-masing, intinya sih harus cek kalau
udah penuh harus cepet diganti. Kalau ruam juga harus cepet diobatin. Jani
selalu dioles-oles pure baby rash cream atau sudocream dulu sebelum pake
pospak. Alhamdulillah nggak pernah horor yang sampe lecet parah sampai berdarah
atau bikin dia rewel.