Jumat, 27 Maret 2015

Terus gimana? (Bladder Invasion part 2)

Terdiam meratapi nasib sambil terus menangisi keadaan tanpa bilang pada siapa-siapa.. kalaupun ada yang tanya, buru-buru bertingkah seolah tegar, seolah tidak ada apa-apa sambil bilang "aku baik-baik saja" tapi jauh didalam hati terenyuh.. seandainya bisa bilang kalau..... *&^%$#----

Lalu waktu berganti.. malam-malam terlewati.. tetap menyimpan semuanya sendiri.. dan sampai pada saatnya hari H operasi, baru mengatakan yang sebenarnya kepada semua.....sambil terisak-isak..sambil minta maaf.. dan semua terkaget-kaget.. APAAAA?? KENAPA KAMU NGGAK CERITA???

Ahh hidup anda sinetron sekaliiii sissssss!!!!!!

Mana bisa??? Apa bisa???

Setelah pulang dari RS, iya emang hidup terasa slow motion.. gini salah gitu salah.. nggak konsen.. pikiran melayang-layang entah kemana.. mikirnya yang aneh-aneh.. kayak orang linglung.. sudah tentu mama tanya.. suami apalagi.. ngeliat istrinya sesengukan melulu abis sholat, tiba-tiba netes air mata, diajak ngomong kadang nggak nyambung. Sampe-sampe dia bilang "aku salah apa sama kamu? ada apa siih? kenapa sedih?" nah loohh cerita apa nggak ya?? yaaa akhirnya cerita juga dehhh....

Begitupula pertimbangan nulis di blog.. tulis apa enggak? lagi-lagi realistis aja kalau hidup ku ini bukan sinetron *tiba-tiba ngaca---iya deng saya bukan Dewi Sandra hahaha. Mungkin ada baiknya juga dishare supaya dapet masukkan dari orang yang juga pernah ngalamin hal yang sama, atau sekarang ini lagi diposisi yang sama, terus ada rekam jejak juga proses-proses yang harus aku lewatin, atau yaa minimal buat cerita ke dede saat nanti dia udah gadis.. kalau hidup tidaklah selalu seperti yang kita rencanakan. Ada kejutan-kejutan dari Allah yang somehow buat kita lebih kuat, lebih sabar, lebih percaya bahwa semua sudah ada yang Maha mengatur.

Aku mencoba menyingkirkan fikiran negatif yang terus terngiang. Toh kenyataan yang sekarang dihadepin ya begini, terus aku harus bagaimana?

Yang pertama terfikir adalah menghubungi Dokter Riyana, bagaimanapun dia yang menolong persalinan pertama, dan dia yang tahu kronologisnya. Niat mau daftar ke RS Hermina dan ketemu langsung, tapi pikir-pikir sms dulu aja lah ya siapa tahu ada saran dari beliau.



Ok, langsung cari tahu soal Dokter Azen dan nelfon RSPI. Mantep banget nih dokter..antriannya ampuun bejibun, baru bisa konsul di akhir April katanya.. sedangkan aku butuh cepet, butuh segera.. untung susternya berbaik hati ngasih nomor telepon klinik tempat dia praktek di Archa Clinic BSD, mungkin nggak se-rame RSPI. Bener aja, aku kedapetan nomor dihari Selasa tanggal 30 Maret. Alhamdulillaah..

Next, sudah pasti browsing tentang apa itu bladder invasion, kenapa bisa begitu dan biasanya tindakannya apa. Susah! Jarang ada yang bahas tentang ini.. bisa dibilang kasus yang jarang sekali terjadi dan kebanyakan kalau yang mengalami akan pendarahan hebat. *parno lagi kannnn… :(((((

Placenta percreta with bladder invasion as a cause of life threatening hemorrhage.
Abstract
PURPOSE:
Abnormal placental penetration through the myometrium with bladder invasion is a rare obstetric complication with potential for massive blood loss. Urologists are usually consulted after a life threatening emergency has already arisen. Their familiarity with this condition is crucial for effective management. We describe 2 cases of placenta percreta with bladder invasion to highlight the catastrophic nature of this clinical entity, and review the literature on current diagnostic and management strategies.
MATERIALS AND METHODS:
Between 1986 and 1998, 250 cases of adherent placenta (0.9%) were identified in 25,254 births at our institution, including 2 (0.008%) of placenta percreta with bladder invasion. We treated these 2 multiparous women who were 33 and 30 years old, respectively. Each had undergone 2 previous cesarean sections.
RESULTS:
Presenting symptoms were severe hematuria in 1 patient and prepartum hemorrhage with shock in the other. Ultrasound showed complete placenta previa in each with evidence of bladder invasion in 1 patient. Hysterectomy, bladder wall resection and repair, and bilateral internal iliac artery ligation were required to control massive intraoperative hemorrhage. The patients received 22 and 15 units of packed red blood cells, respectively. Fetal death occurred in each case. Convalescence was complicated by disseminated intravascular coagulation in patient 1 but subsequent recovery was uneventful.
CONCLUSIONS:
A high index of suspicion for placenta percreta with bladder invasion is required when evaluating pregnant women with a history of cesarean delivery and placenta previa who present with hematuria and lower urinary tract symptoms. Ultrasonography and magnetic resonance imaging may assist in establishing the diagnosis preoperatively. With proper planning and a multidisciplinary approach fetal and maternal morbidity and mortality may be decreased.
Source : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10992378

Kalem..kalem….. kaleeeeeeeeeeeeeeem….

Lanjut, diinget-inget lagi kalau Neng Putri selama ini periksa ke dokter yang juga ahli fetomaternal, langsung deh BBM minta tolong banget ditanyain ke Dokter Yudit, apa plasenta yang nempel di kandung kemih sudah pasti bladder invasion?? Dan kata neng put dokter yudit mantep jawab enggak, belum pasti dan disuru cek langsung aja sama beliau di Klinik Sam Marie.. huwaaa.. langsung bikin janji deh hari Sabtu tanggal 28 Maret, meski tarifnya agak lumayan mehoong.. tapi bismillah aja..semoga dapet kabar baik. Semoga ada keajaiban. (mohon di-Aamiin-kan)

Dan terakhir tentu banyak-banyak berdo’a…. banyak-banyak meluk Jani.. entah kenapa selalu mellow bayanginnya……. aaahh udah udahhh....belum belum final.. masih bisa usaha dulu.........

Ya Allah hanya atas izinMU.. izinMU,,, kami bisa kumpul bersama dan baik-baik saja.. Aamiin aamiin ya Allah…. 


Senin, 23 Maret 2015

USG 4D - 28 Weeks (Bladder Invasion)

Rencana mau USG 4D dikehamilan kedua ini bukan sekedar “gaya-gaya-an” tapi lebih ke kepastian akan kondisi dede juga segala didalam kandungan. Dokter Wisnu sebelumnya nyaranin kalau mau USG 4D 2 minggu lagi setelah konsul terakhir kemarin, oke aku langsung buat janji dengan beliau di RS Permata Ibu Graha Raya Ciledug.

Sama siapa kesananya? Sendirii ajaaa.. hehe.. kebetulan Rendra nggak bisa nemenin karena kerjaan. Modalnya cuma dua, nekad dan bismillah.. secara rada keder sama jalanan setelah ciledug situ, terus belum pernah sama sekali ke RS nya dan bayangan akan macet.. jadi langsung izin pulang cepet dan meluncur ke RS dari kantor.

Oiya, kantor sekarang pindah lebih deket dari rumah Mama, di daerah Joglo arah Universitas Mercu Buana, rejeki dede emang ya..jadinya mau ke Ciledug juga nggak perlu lewatin pengetesan tanah yang makin aduhai itu!

Lagi-lagi dimudahin sama Allah, enggak pake macet nggak pake nyasar.. tau-tau nyampe dan.. kecepetan aja dong dong! Sampe-sampe bagian pendaftarannya komen “ibu ngga ditelepon sebelumnya? Dokternya jam 4 atau setengah 5 bu..” yowis rapopo mbaaakk,, aku tunggu ajaaa.. hehehe…

Kesan pertama sama RS nya ya satu sepiiii.. enak banget nggak pake antri-antri. Dan segala sesuatunya masih terlihat sederhana. Timbangannya aja yang dibawah gitu.. meja susternya kecil, pasiennya juga nggak banyak. Tapi sudah masuk asuransi lho.. ya jadinya dibela-belain kesini supaya USG dengan dokter yang sama.

Setelah nunggu (jumpalitan-main hape-ke toilet-muter2) akhirnya dokternya dateng.. surprisingly dia ngenalin akyu.. *jadi malu

Langsung disuru tiduran dan mulai lah prosesi USGnya..

Secara general dedenya sehat, beratnya 1,4kg termasuk besar kata si Dokter, dan dede lagi bobok.. huks.. susah banget buat dibanguninnya.. dokternya sampe nyuruh aku sujud sebentar biar dia mau berubah posisi.. suruh miring kiri..miring kanan.. tapi.. tetap saja lah kurang maksimal dibagian wajah.. ah nggak apa apa.. udah keliatan sih mirip siapa *emaknya pasrah..


Dede....

Berlanjut bagian organ lainnya, Alhamdulillah normal.. dan insyaAllah jenis kelaminnya CEWE *horeee nggak disensor lagiii* hahahahh. Kenapa disensor? Ya pengen make sure sampe USG 4D, kali aja ada monas yang ngumpet, ternyata? enggak.. baiklah Papiy, selamat kamu menjadi satu-satunya cowok ganteng dirumah dan Jani.. kamu mau punya kembaran niiy..siap-siap pinjem-pinjeman baju yah.. :*

Lanjut lagi ke bagian placenta..

Placenta yang normal biasanya terletak diatas, namun pada kehamilanku ini letaknya dibawah, setelah minggu ke minggu dichek juga posisinya cenderung tidak berubah. Nah.. pada saat USG 4D inilah baru terlihat kalau Placentanya menempel pada dinding kandung kemih. Terlihat dilayar USG kalau ada tanda merah-merah gitu.. dokternya bilang nanti saya jelaskan lebih lanjut ya bu.. *tetiba deg-deg-an* saat terus melakukan USG dokter selalu menyelipkan pertanyaan “ibu umurnya berapa deh?” “ibu pernah ada riwayat transfusi darah?” “ibu ada alergi atau pernah sakit apa sebelumnya?”

Hemm.. ini dokter kenapa yaa..*makin bertanya-tanya*

Oke, lanjut ke meja dokter dan konsultasi dimulai.

Kurang lebih yang aku inget penjelasannya begini..

Antara placenta dan organ lain pada umumnya ada pembatas seperti selaput, jadi ketika placenta ditarik pada saat persalinan tidak mengganggu organ lainnya, namun pada kasus ibu selaput tersebut tidak ada, placenta menempel pada kandung kemih dan seperti mengakar, apabila ditarik maka berpotensi pendarahan yang hebat.. istilah kedokterannya bladder invasion mungkin butuh beberapa kantong darah.. dan saya butuh tim solid, peralatan yang siap untuk melakukan operasi ini.. ditambah dokter spesialis urologi untuk masalah penempelan dikandung kemihnya..”

“bengong”

“tapi kita liat ya bu perkembangannya diminggu-minggu kedepan bagaimana”

“masih bengong”

“ibu jangan panik gitu.. kita masih bisa lihat perkembangannya kedepan”

“terus dok, kemungkinannya apa? Ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko pendarahan tadi?”

“ibu orangnya panikan? Atau pengen tahu?”

“saya orangnya pengen tahu dok.. supaya saya lebih siap”

“kemungkinan terburuknya ya harus siap angkat rahim bersamaan dengan operasi cesarnya, untuk mengurangi resiko pendarahan hebat.. jadi penyayatan nya juga diatas bu.. kita selamatkan dulu bayinya.. baru kita “bereskan” masalah placenta dan lain-lainnya.. dan RS yang siap untuk operasi ini di RSUD Tangerang.. disana lebih lengkap”

“kalau sekarang-sekarang ini dok? Ada obat atau tindakan apa yang bisa membuat placenta bergeser atau..???”

“nggak ada bu.. nggak ada…”

“tinggal do’a aja kali ya dok..” sambil ketawa..

“iyaa semoga bisa berubah, jadi saya juga operasinya enak.. gini.. ibu coba ke dokter ... (lupa namanya) praktek di Eka Hospital, coba second opinion dari beliau, kalau dia bilang sama seperti yang saya bilang ya sudah bu.. kita siapkan yang terbaik”

“oke dok.. ya…” manggut-manggut dan nggak tahu harus ngomong apaa..

“nah ibu.. jangan stress jangan kecapean ya..jaga kondisinyaa.. vitamin masih ada?”

“masih dok”

“cukup untuk sebulan?”

“cukup dok..”

Lalu salaman.. dan

“tuh kan ibu belum apa-apa tangannya dingiiiiin.. udah jangan dipikirin ya bu..”

“aahh dokter bisa ajaaaaa…”

Urusan bayar-bayar selesai dan langsung pulang.

Diperjalanan pulang.. nangis sesengukan…. 

Saya bohong dok, saya bohong waktu saya bilang saya orangnya ingin tahu, saya justru orangnya panikkan, apa-apa dipikirin, parno-an..




Laa haula wala kuwwata illa billah……..



Kamis, 05 Maret 2015

26 Weeks (Dokter Wisnu Setiawan di RS. Sari Asih Ciledug)

Sebelumnya, mau cerita dulu..

Kenapa pilih RS Sari Asih Ciledug?

Pertimbangannya satu, karena deket sama rumah mama.. jadi kalau mau kontrol bisa aja jalan sendiri tanpa pusing nunggu jadwal suami yang padat *uhuk.. atau ribet bingung karena akses ke RS Hermina Ciputat lumayan jauh (kalau dari rumah mama).

Teruuuss, udah familiar juga sama RS ini, dulu pernah ke dokter umum sekali, pernah juga papa dirawat karena batu ginjal, kakek juga sempet pernah dirawat karena stroke. Pernah beberapa kali jenguk orang juga.. jadi nggak buta-buta amat sama RSnya.

Dan yang paling penting, bisa pake asuransi Sinarmas. Huehe..

Kenapa pilih Dokter Wisnu?

Ditengah kegalauan milih Obgyn, dan diantara beberapa nama.. nama dokter wisnu-lah yang paling sering di rekomendasikan oleh blogger. Udah gitu, sempet nanya sama temen kantor yang saudaranya jadi tenaga medis di RS Sari Asih Ciledug, diantara dua nama yang aku ajukan dia nyaranin dokter Wisnu juga. Terakhir semacam pertanda..ada temen kuliah posting ini di Path nya..


Gimana nggak makin yakin coba??? Hehe.. walaupun agak canggung karena dokternya laki-laki.. tapiiii yaa asal dapet yang terbaik dan cocok dihati, nggak apa apa laahhh... *colek suami

Oke, akhirnya memutuskan untuk check baby check ke Dokter Wisnu Setiawan (bukan Kurniawan seperti terpajang di Website RS Sari Asih)

Kesan pertama pas masuk RS, huiiiii ini RS atau pasar? Rame beneeeuuurrr cyin. Parkiran motornya aja penuh pake banget. Daftar antri, nunggu dokter antri, kasih resep antri, bayar antri, ambil obat pun antri... jangan dibedain lah yaa sama RS Hermina Ciputat yang lowong-lowong ajaaaahh... *akoh halus cabaaal*

Setelah timbang dan tensi, nunggu sekitar 45 menit, baru dipanggil buat periksa..

Dokternya dengan ramah langsung menyapa..

“Selamat malam..Assalamualaikum..” sambil nyodorin tangan.

“gimana nih, ada yang bisa saya bantu?”

Aduuduuuh.. dokter,  nyambutnya ramah beneeer..

Aku langsung aja nyerocos tuh yaa..

“Gini dok, saya sebelumnya control di Hermina..

“oo sama siapa dokternya?

“Riyana dok..”

“oo Riyana, iya dia dulu juga praktek disini..”

“ini buku periksa saya dok..mungkin bisa dokter lihat dulu”

Sambil lihat bukunya, dia tetiba kaget

“loh kok ini udah ada cap kaki?”

“iya dok, ini saya hamil anak ke dua”

“hahaha oalaah..iya iyaa.. oke, sekarang berapa bulan bu?”

“jalan 7 bulan kayaknya dok”

Dokter Wisnu terus baca dan ngamatin buku periksanya, sambil terus nanya anak yang pertama jadi sekarang usianya berapa? perempuan atau laki-laki? Rumah ibu dimana? Kok jadi periksanya disini? kenapa pindah dokter? Kenapa dulu lahirnya caesar? kenapa ibu nggak KB? Hehe..

Lanjut ke USG

Dokternya langsung mempersilahkan “pak, kesini aja kalau mau lihat”

Pas mau mulai USG juga dokternya bilang “maaf ya bu..saya periksa dulu”

Sopan deh dokternya.. aku syuka!

Di USGnya juga lamaaa.. dilihatin kepala, jantung, tangan, kaki, perut, lambung, daaan selangkangannya.. tetap sama seperti prediksi dokter sebelumnya.. yaitu C*W* (masih disensor ceritanyahh hahahah), usia 26 minggu, ketuban bagus, semua normal, beratnya hampir 1 kg.. plasenta? Tetap dibawah posisinya.. malahan dokter Wisnu bilangnya ini nutupin banget bu.. previa ya.. jangan berhubungan dulu ya pak.. *wakwawww

“Ada keluhan lain nggak bu?”

“Saya ngerasain sih perut sering kenceng dok.. sama kayaknya agak neken gitu yaa beda sama yang pertama..”

“Hasil tadi sih masih normal aja ya bu, nggak ada kontraksi juga.. tapi ibu harus hati-hati.. jangan terlalu capek atau stress.. ini saya hitung prediksi lahir tanggal 9 Juni.. tapi karena caesar biasanya 2 minggu sebelum tanggal itu sudah bisa lahir.. kalau ada pendarahan atau flek segera periksa ya bu..”

Kurang lebih pesannya juga sama kayak dokter Riyana.. dan aku juga mau USG 4D, dokternya langsung nyaranin 2 minggu lagi ke RS Permata Ibu aja, dia praktek disana dan bisa USG 4D kalau di RS Sari Asih belum ada alatnya.

Terakhir resepin folamil genio dan kalsium seperti biasa.

Alhamdulillah.. dokternya baik, asik, meski pasien baru dan pasien terakhir semua pertanyaan dijawab jelas, becandaan juga nyambung *eh maksudnya doyan becanda juga* dan nggak bikin akyu parno. So far cocok. Tapihh minus minta print hasil USGnya tadiiii.. hikhik..

Kesimpulannyaaa adalaahhh..

Lanjut terus sama dokter Wisnu, mudah-mudahan bisa jadi partner menjalani kehamilan ini dengan baik.. Aamiin. Terus kalau urusan sama RSnya yaa harus daftar dulu biar dapet nomor kalau mau check up, dateng lebih awal, plusssss kudu sabar-sabar aja sama urusan antri-mengantriiiiiii.

Sempet nanya juga perkiraan biaya melahirkan (walau belum puas-soalnya kemaleman)


Perkiraan Biaya Melahirkan RS Sari Asih Ciledug 2015

Maaf yaa yang ke foto cuma kelas 1 dan VIP aja.. dan ini ada jadwal dokter kandungan dan dokter anak, mungkin ada yang butuh..

Jadwal Dokter



See ya'
MiyR&Lil'R